Langsung ke konten utama
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PERIKANAN KECAMATAN KEDUNGREJO MUNCAR BANYUWANGI


Oleh :
Arina Faridhatul Munfaizah     170210302041
Kedungrejo adalah sebuah desa di Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Mayoritas penduduk desa Kedungrejo adalah nelayan karena wilayah ini langsung bersentuhan dengan pesisir laut kota Muncar. Luas Desa Kedungrejo adalah 6.64 km yang berjumlah penduduk 27,038 jiwa dan kepadatan 4,071.99 jiwa/km. Desa Kedungrejo merupakan dusun dengan jumlah RW dan RT terbesar 25 RW dan 78 RT. Kawasan ini adalah salah satu pusat perindustrian di kota Muncar, yaitu indutri yang berhubungan dengan hasil nelayan, meliputi industri pengalengan ikan, industri pakan ternak, industri minyak ikan, industri tepung ikan, coolstorage dan lain-lain. Pembagian wilayah, desa ini terdiri dari 6 dusun yaitu :
Dusun Duaraan
Dusun Kalimati
Dusun Krajan
Dusun Muncar
Dusun Sampangan
Dusun Stoplas
Kedungrejo sebagian besar adalah nelayan pendatang (andon) yang mengadu nasib menjadi nelayan pandhiga. Pemukiman tempat tinggalnya berupa deretan rumah-rumah kecil berhimpitan nyaris memenuhi pinggiran pantai. Penghuni rumah atau pemukiman ini adalah nelayan tradisional/ nelayan buruh (pandhiga) dan nelayan pendatang (andon). Penduduk didaerah pemukiman ini tidak ada yang memiliki rumah yang bagus. Sedangkan rumah yang bagus dimiliki oeh para juragan darat (pemilik kapal), juragan laut (nahkoda kapal) dan para pengusaha ikan. Pemukiman penduduk disepanjang tepi pantai tersebut umumnya rumah-rumah nelayan dari golongan miskin. Nelayan tinggal berhimpitan dalam gubuk-gubuk yang relatif sempit berdinding gedeg atau papan, adapun kombinasi papan dan gedeg dengan penerangan dari lampu minyak tanah.
Pada status  sosial masyarakat nelayan Muncar pelapisan sosial sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan nelayan. Semakin strategi posisi nelayan dalam struktur organisasi penangkapan maka makin besar pendapatnya serta posisi nelayan dalam masyarakatnya dan sebaliknya. Oleh Karena itu tingkat kesejahteraan nelayan dapat dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan starta ekonomi, yaitu kelompok nelayan kaya, sedang dan miskin. Kelompok kaya dapat dibagi lagi menjadi kelompok kaya dan kaya sekali, sedangkan kelompok miskin dapat dibagi menjadi kelompok miskin dan miskin sekali. Dengan demikian tingkat nelayan Muncar secara khusus dapat dikelompokan menjadi 5 kelompok strata ekonomi, yakni kelompok kaya sekali (pengusaha), kaya (juragan darat dan laut), sedang (pegawai dan pedagang), miskin (pandega dan nelayan andon), dan miskin sekali (buruh dan nelayan tradisional) sesuai dengan kondisi nelayan.
Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial ekonominya adalah disebabkan oleh faktor intern dan faktor ekstern. Perubahan ini terjadi karena adanya suatu keinginan masyarakat untuk mempertahankan hidupnya. Masyarakat nelayan sangat bergantung hidupnya terhadap tangkapan laut, hasil pendapatanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti pemenuhan kebutuhan sekolah anak dan pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Kondisi ini mendorong masyarakat nelayan Kedungrejo menghendaki kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Adapun faktor intern dan ekstern yang mendorong perubahan kehidupan masyarakat nelayan Desa Kedungrejo sebagai berikut. 
Faktor intern yang mendorong perubahan yang terjadi pada masyarakat nelayan Kedungrejo terkait dengan pertumbuhan penduduk dan persaingan antar kelompok nelayan. Perubahan masyarakat yang disebabkan oleh faktor pertumbuhan penduduk  antara lain: angka kematian (mortalitas), kelahiran (vertilitas), dan migrasi penduduk. Sejak tahun 2001 masyarakat Desa Kedungrejo mengalami pertambahan penduduk karena kedatangan nelayan pendatang dari luar kota Muncar seperti Probolinggo, Pasuruan, Bondowoso dan Madura, hal ini disebabkan karena potensi sumber daya alam khususnya perikanan yang melimpah di Desa Kedungrejo. Jumlah penduduk yang tidak menentu disebabkan penduduk Kedungrejo merupakan nelayan musiman yang tidak pasti sehingga juga sangat mempengaruhi kepadatan jumlah penduduk (lihat tabel 2). Hampir sekitar 60% penduduk Desa Kedungrejo adalah nelayan pendatang, nelayan ini terkadang hanya singgah sementara tetapi ada juga yang menetap disepanjang pinggir pantai Kedungrejo Muncar. Nelayan pendatang adalah buruh yang ikut sanak saudara untuk bekerja, dan ketika sudah lama bekerja akan membawa anggota keluarga yang lain untuk ikut bekerja atau menetap. Adanya pertambahan penduduk ini memberikan pengaruh yang besar, seperti dalam lingkungan tempat tinggal banyak rumah-rumah singgah disepanjang pesisir Desa Kedungrejo karena jumlah penduduk yang padat sehingga rumah penduduk saling berhimpitan dan tidak jarang nelayan membuat pemukiman disekitar pesisir pantai.  

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kehidupan Politik dan Ekonomi Masa Reformasi

►►Masa Kepemimpinan B.J. Habibie Pada awal pemerintahan reformasi, masyarakat umum dan kalangan pengusaha dan      investor, termasuk investor asing, menaruh pengharapan besar terhadap kemampuan dan kesungguhan pemerintah untuk membangkitkan kembali perekonomian nasional dan menuntaskan semua permasalahan yang ada di dalam negeri warisan rezim orde baru, seperti korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN); supremasi hukum; hak asasi manusia (HAM); Tragedi Trisakti dan Semanggi I dan II; peranan ABRI di dalam politik; masalah disintegrasi; dan lainnya.             M asa pemerintahan Habibie ditandai dengan dimulainya kerjasama dengan Dana Moneter Internasional untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi. Selain itu, Habibie juga melonggarkan pengawasan terhadap media massa dan kebebasan berekspresi. Di bidang ekonomi, ia berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap dollar masih berkisar antara Rp 10.000 – Rp 15.000. Namun pada akhir pemerintahannya, terutama setelah pertanggung jaw